Apa yang harus diperhatikan Saat Membaca Alquran? Simak ini!

Membaca alquran merupakan sebuah rutinitas yang dapat menenangkan hati, jiwa dan pikiran kita dari segala hiruk pikuk dunia. Seringkali, karena terlalu menikmati membaca alquran, ada hal yang tidak sengaja diabaikan, padahal hal tersebut sangat penting dalam menjaga keutuhan makna ayat dan ketepatan bacaan.

Lalu sebenarnya, selain adab, apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran? Mari kita pelajari satu persatu agar tilawah kita menjadi lebih indah dan sesuai aturan.

Pengertian Waqaf dalam Membaca Al-Qur’an

Apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran? Ya, selain adab ketika membacanya, waqaf dalam alquran juga sangat perlu diperhatikan. 

Waqaf adalah berhenti sejenak pada bacaan untuk mengambil napas atau menahan bacaan pada tempat tertentu sesuai tanda-tanda di dalam alquran. Dengan niat melanjutkan bacaan setelah berhenti. 

Tujuan waqaf adalah menjaga makna, keindahan bacaan, dan kebenaran tajwid agar tidak merusak arti ayat yang dibaca. Secara umum, waqaf membedakan cara berhentinya bacaan dengan washal (sambung bacaan) yang berarti membaca terus tanpa berhenti meski ada tanda pisah. 

Jenis-Jenis Waqaf dan Maknanya

Untuk lebih menjawab apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran, mari kita pelajari satu persatu jenis – jenis waqaf yang sering kita temui dalam alquran, dengan tujuan supaya bacaan menjadi indah dan tidak mengubah makna.

1. Waqaf Tamm (Sempurna)

Waqaf tamm adalah tanda berhenti ketika satu ayat atau kalimat sudah menyampaikan makna yang benar-benar lengkap dan tidak berhubungan lagi dengan ayat setelahnya. Biasanya, kita berhenti di titik ini karena pesannya sudah jelas dan bisa dipahami tanpa perlu dilanjutkan lagi.

Contohnya bisa dilihat pada QS Al-Fatihah, di mana beberapa cetakan menunjukkan tanda berhenti di akhir kalimat karena maknanya sudah sempurna.

Inilah salah satu hal penting apa yang harus diperhatikan saat membaca Alquran , tahu kapan harus berhenti dan kapan melanjutkan bacaan. Karena berhenti di tempat yang tepat bukan hanya membuat bacaan terdengar indah, tapi juga menjaga agar makna ayat tetap utuh dan tidak berubah.

2. Waqaf Kafi (Cukup)

apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran

Waqaf kafi merupakan tanda berhenti ketika satu ayat sudah selesai maknanya, tapi masih punya kaitan dengan ayat berikutnya. Jadi, kita boleh berhenti sebentar di sini, misalnya untuk mengambil napas, kemudian melanjutkan bacaan tanpa mengubah arti ayat.

Contohnya ada pada QS Al-Baqarah ayat 6–7. Kedua ayat ini saling terhubung maknanya. Karena itu, kita bisa berhenti di akhir ayat 6 (waqaf kafi), lalu melanjutkan ke ayat 7 agar pesan ayat tetap tersampaikan dengan utuh.

Inilah salah satu jawaban apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran, bukan hanya bagaimana kita melafalkan setiap huruf dengan benar, tapi juga di mana sebaiknya kita berhenti. Sebab, satu jeda kecil bisa menentukan apakah makna ayat tersampaikan dengan benar atau justru berubah arah.

3. Waqaf Hasan (Baik)

Waqaf hasan adalah tanda berhenti apabila kalimat yang dibaca sudah memiliki makna yang jelas dan bisa dipahami. meski masih ada sedikit hubungan dengan ayat setelahnya. Kita boleh berhenti di titik ini, asalkan nanti bacaan dilanjutkan lagi agar maknanya tetap tersambung dengan baik.

Contohnya ada pada QS Al-Humazah ayat 1–2. Kita bisa berhenti di akhir ayat pertama karena maknanya sudah jelas, lalu melanjutkan ke ayat kedua agar pesan keduanya tetap menyatu. 

Inilah salah satu apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran dengan mengetahui kapan boleh berhenti dan kapan sebaiknya melanjutkan. 

Baca Juga: Membaca Alquran Harus Memperhatikan Harakat, Ini Alasannya!

4. Waqaf Qabih (Buruk)

Waqaf qabih adalah jenis waqaf yang sebaiknya dihindari karena dilakukan pada bagian ayat yang maknanya belum selesai. Jika kita berhenti di titik ini, arti ayat bisa menjadi rancu, bahkan salah. Waqaf seperti ini hanya diperbolehkan kalau memang terpaksa, misalnya karena kehabisan napas.

Contohnya bisa ditemukan pada bagian ayat yang belum lengkap maknanya jika berhenti di tengah, sebagaimana disebutkan dalam berbagai penjelasan tentang waqaf. Karena itu, penting bagi kita untuk tahu apa yang harus diperhatikan saat membaca Alquran, salah satunya adalah memahami di mana sebaiknya berhenti. 

5. Tambahan Jenis Waqaf (Menurut Beberapa Ulama)

apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran

Selain jenis waqaf utama yang telah disebutkan, ada juga beberapa jenis waqaf lain yang dijelaskan oleh para ulama dalam berbagai kitab tajwid, yaitu:

  • Waqaf Idhtirari: Waqaf ini menjelaskan ketika pembaca harus berhenti karena keadaan terpaksa, seperti kehabisan napas atau lupa kelanjutan ayat.
  • Waqaf Intizhari: Berhenti sejenak untuk menunggu atau membandingkan bacaan lain yang berbeda dalam qira’at.
  • Waqaf Ikhtibari: Biasanya dilakukan dalam proses belajar, misalnya untuk menunjukkan contoh tempat berhenti yang benar atau salah.
  • Waqaf Ikhtiyari: Berhenti karena pilihan sendiri, bukan karena terpaksa, tapi karena merasa tempat itu cocok untuk berhenti.

Dengan memahami berbagai jenis waqaf ini, kita bisa membaca Alquran dengan lebih hati-hati, penuh makna, dan tetap menjaga keindahan bacaan sebagaimana mestinya.

Tanda-Tanda Waqaf dalam Mushaf 

Salah satu hal yang harus diperhatikan saat membaca alquran adalah tanda-tanda waqaf di mushaf. Tanda ini membantu kita tahu kapan harus berhenti dan kapan sebaiknya melanjutkan bacaan agar makna ayat tetap utuh. Berikut penjelasannya secara sederhana:

  • Mim (م): disebut waqaf lazim atau tamm. Artinya, kita harus berhenti karena makna kalimatnya sudah selesai. Biasanya ada di akhir ayat.
  • Lam alif (لا): menandakan tidak boleh berhenti jika berada di tengah ayat, tapi boleh berhenti jika ada di akhir ayat.
  • Ta (ط): disebut waqaf mutlaq, artinya berhenti dengan tegas karena makna sudah benar-benar sempurna.
  • Jim (ج): disebut waqaf ja’iz, artinya boleh berhenti atau lanjut, tergantung konteks dan makna ayat.
  • Sad (س) atau Saktah (سكتة): berarti berhenti sebentar tanpa mengambil napas, lalu lanjutkan bacaan.

Namun, apa yang harus diperhatikan saat membaca alquran adalah bahwa setiap mushaf bisa punya sedikit perbedaan tanda tergantung versi cetak dan riwayat qiraatnya. Karena itu, penting untuk memahami maknanya agar tidak salah dalam mengambil jeda.

Cara Praktis Belajar Menggunakan Waqaf dengan Benar

Banyak orang bisa membaca Alquran dengan lancar, tapi sering lupa kapan seharusnya berhenti atau melanjutkan bacaan. Padahal, ini termasuk hal penting yang harus diperhatikan saat membaca Al-Qur’an agar makna ayat tidak berubah. Berikut langkah sederhananya: 

  1. Kenali tanda-tanda waqaf : Perhatikan simbol yang sering muncul di mushaf
  2. Pahami makna ayat: Jangan berhenti di tempat yang belum selesai maknanya.
    Kalau makna sudah utuh dan jelas, baru berhenti. Hal ini sangat penting agar arti ayat tetap terjaga.
  3. Dengar dan tiru bacaan qari’:  Belajarlah dari qari’ seperti Mishary Alafasy atau Al-Sudais. Perhatikan di mana mereka berhenti dan lanjut, lalu tirukan cara mereka membaca.
  4. Latihan rutin: Berlatihlah bersama guru atau teman yang paham tajwid. Dengan latihan rutin akan membuatmu terbiasa berhenti di tempat yang tepat.

Dengan memahami tanda-tandanya, memperhatikan makna, dan berlatih secara rutin, kamu akan terbiasa menggunakan waqaf dengan benar.

Baca Juga: Hukum Menerapkan Ilmu Tajwid Dalam Membaca Alquran Adalah?

Penutup

Membaca Al-Qur’an bukan hanya soal melafalkan huruf dengan indah, tapi juga memahami apa yang harus diperhatikan saat membaca Alquran, termasuk cara berhenti dan melanjutkan bacaan dengan benar. Melalui pemahaman waqaf, setiap ayat yang kita baca akan terasa lebih hidup, lebih bermakna, dan tetap terjaga keasliannya sebagaimana diajarkan Rasulullah.

Kebiasaan membaca dengan memperhatikan waqaf juga penting dikenalkan sejak dini kepada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang bukan hanya fasih membaca Alquran, tapi juga memahami adab dan maknanya dengan benar.

Mari bantu buah hati untuk mencintai alquran sejak dini dengan cara yang menyenangkan sekaligus mendalam dengan belajar bersama di  SD OSB School Tangerang Selatan.

Tidak hanya itu, OSB School juga mengintegrasikan tiga pilar utama: Al-Qur’an, Leadership, dan Entrepreneurship. Dengan tiga pilar ini, anak belajar memimpin, berpikir kreatif, dan menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini. Mari berikan pendidikan terbaik untuk anak sekarang juga! 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *