
Alquran merupakan sahabat dalam setiap langkah hidup, dan membacanya dapat menentramkan jiwa dan menenangkan hati. Namun, kadang kala, padatnya aktivitas membuat kita terlena dan meninggalkan rutinitas membaca alquran.
Agar hidup kita lebih termotivasi untuk membaca alquran setiap hari, mari kita pelajari nabi yang gemar membaca alquran dan cara praktis istiqomah membaca alquran setiap hari.
Nabi yang Gemar Membaca Alquran
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan nabi yang gemar membaca alquran. Dalam hal ini, Rasulullah tidak hanya sekedar membaca alquran, melainkan benar-benar menikmati setiap ayat dengan hati yang tenang. Di samping itu, Rasulullah juga melantunkan ayat alquran dengan suara yang lembut dan penuh penghayatan, perlahan, seolah sedang berbicara langsung dengan Allah.
Beliau juga kerap mendorong para sahabat untuk membaca Al-Qur’an dengan cara yang sama, yakni tenang, jelas, dan penuh penghayatan. Kadang, Rasulullah meminta seorang sahabat membacakan ayat di hadapannya, sementara beliau mendengarkan dengan seksama, bahkan sampai meneteskan air mata karena begitu tersentuh oleh maknanya.
Dari kebiasaan itulah para sahabat belajar, bahwa membaca Al-Qur’an bukan hanya soal suara yang indah, tapi juga tentang hati yang hadir.
Dalil Tentang Keutamaan Membaca Alquran
Kecintaan Nabi Muhammad SAW terhadap Al-Qur’an bukan tanpa alasan. Nabi yang gemar membaca alquran ini, memahami betul betapa besar keutamaan membaca kalamNya. Karena itu, Rasulullah selalu menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan penuh kesungguhan dan menjadikannya bagian dari keseharian umat Islam.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآن
Artinya: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).
Hadis ini mengajarkan bahwa membaca Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan sebaiknya dilakukan setiap hari. Dalam berbagai kitab hadits dengan sanad yang shahih, di antaranya melalui riwayat an-Nu‘man bin Basyir dan perawi lainnya. Disebutkan betapa pentingnya menjadikan tilawah Al-Qur’an sebagai kebiasaan yang terus dijaga oleh setiap muslim.
Cara Praktis Membentuk Rutinitas Tilawah Harian
Setelah mengetahui betapa besar keutamaan membaca Al-Qur’an, tentu kita ingin menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari. Ini dia beberapa tips praktis agar kita bisa meneladani nabi yang gemar membaca alquran.
1. Membuat Waktu Khusus Untuk Tilawah

Agar kita dapat meneladani nabi yang gemar membaca alquran, maka kita upayakan untuk memulai dengan waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an, meski hanya 15 sampai 20 menit setiap hari. Bisa pagi setelah Subuh, atau malam sebelum tidur, pilih waktu yang paling tenang.
Hal yang paling adalah bukan lamanya waktu membaca alquran, tapi keteraturan dan kesungguhan menjaganya.
Sebelum membaca alquran, niatkan dengan tulus karena Allah, berwudhu, lalu hadapkan hati dan pikiran sepenuhnya pada kalam-Nya. Niat dan kesiapan batin inilah yang membuat tilawah terasa lebih bermakna.
2. Menggunakan Adab Dasar Saat Membaca Alquran

Rasulullah selain dikenal sebagai nabi yang gemar membaca alquran, rasul juga mencontohkan bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya tentang suara, tetapi juga tentang sikap.
Duduklah dengan tenang dengan menghadap kiblat, dan dalam keadaan suci. Bacalah dengan perlahan (tartil), tidak terburu-buru, serta perhatikan panjang-pendek huruf dan makna yang tersirat dalam ayatnya.
Selain itu, gunakan tangan kanan saat memegang mushaf, menjaga kebersihan mulut, dan selalu membaca ta’awudz beserta basmalah sebelum memulai. Semua ini bukan sekadar aturan, melainkan cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada kalam Allah.
3. Menggunakan Ritme dan Teknik Tilawah

Agar bacaan terasa hidup, bacalah dengan ritme perlahan dan berhenti di setiap akhir ayat. Langkah kecil ini membantu kita memahami makna ayat alquran dan juga dapat menguatkan hafalan.
Jika masih belajar tajwid, tidak apa-apa untuk melangkah sedikit demi sedikit dengan pelajari makhraj huruf, panjang pendek bacaan, dan mendengarkan lantunan qari yang terpercaya untuk memperbaiki pelafalan. Seperti Nabi yang gemar membacakan alquran dengan jelas, kita pun bisa belajar menikmati keindahan makna di balik setiap lafadznya.
Baca Juga: Pelajari Adab Membaca Alquran Agar Tilawah Jadi Berkah!
4. Membuat Strategi Agar Konsisten

Untuk menjaga konsistensi, buatlah pengingat harian. Bisa berupa alarm atau catatan kecil di tempat biasa membaca alquran. Selain itu, siapkan ruang baca yang bersih, nyaman, dan bebas gangguan agar hati lebih fokus saat membaca alquran.
Setelah satu minggu, kita coba untuk evaluasi bacaan. Apakah tajwidnya sudah benar, pengucapan huruf sudah jelas, dan apakah semakin memahami maknanya. Inilah cara sederhana agar tilawah kita dapat terlihat progresnya. Bukan sekadar rutinitas yang diulang tanpa makna.
5. Belajar Dengan Guru

Belajar membaca Al-Qur’an akan terasa lebih ringan jika dilakukan bersama. Cobalah untuk bergabung dengan majelis tilawah atau kelompok muraja’ah untuk saling mengoreksi dan saling memotivasi.
Mendengar bacaan orang lain juga dapat memperbaiki cara kita membaca. Selain itu, luangkan juga waktu untuk memahami makna ayat-ayat yang dibaca. Dengan mentadabburi ayatnya, merenungi pesan di balik firman Allah, hati kita akan terasa lebih dekat dan tenteram.
6. Menggunakan Rencana Tilawah 4–6 Minggu

Untuk memulai kebiasaan tilawah harian dan dapat meneladani Rasulullah, kita bisa mengikuti panduan sederhana ini.
Minggu 1–2:
Mulailah dengan menata niat dan menjaga adab saat membaca Al-Qur’an. Usahakan selalu dalam keadaan berwudhu, duduk dengan tenang dan sopan, lalu baca perlahan dengan tartil. Tidak perlu memaksakan banyak, cukup satu juz per minggu atau beberapa halaman per hari, sesuai kemampuan dan waktu yang kamu punya.
Minggu 3–4:
Setelah mulai terbiasa, tambahkan latihan dengan mendengarkan murottal setiap hari. Dengarkan bacaan dari qari yang kamu sukai untuk memperbaiki tajwid dan pelafalan. Coba biasakan berhenti di setiap ayat agar bisa memahami maknanya, lalu mulai mengulang hafalan pendek seperti surah Al-Ikhlas atau Al-Falaq.
Minggu 5–6:
Di tahap ini, fokus pada pendalaman makna. Setelah tilawah, luangkan waktu sekitar lima menit untuk merenungkan satu ayat yang paling menyentuh hati. Tuliskan pesan yang kamu dapat dan sertakan doa sederhana, misalnya:
“Ya Allah, jadikan Al-Qur’an cahaya dalam hatiku dan penuntun langkahku setiap hari.”
Dengan langkah kecil tapi konsisten ini, tilawah bukan lagi sekadar rutinitas, tapi menjadi waktu yang kamu nanti-nantikan. Sebagai momen pribadi untuk menenangkan hati dan mendekatkan diri pada Allah.
Dengan langkah-langkah sederhana ini, tilawah harian tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi juga menjadi momen kedekatan yang tulus antara kita dan Allah, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah sebagai nabi yang gemar membaca alquran dan para sahabatnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membaca Alquran yang Benar? Ini Panduannya
Menjadikan Tilawah Sebagai Gaya Hidup
Nabi yang gemar membaca Alquran, Rasulullah SAW, telah memberi teladan terbaik bagi kita semua. Rasulullah menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an bukan sekadar ibadah, tetapi juga sumber ketenangan, petunjuk hidup, dan kekuatan hati. Dari kebiasaan beliau inilah kita belajar, bahwa satu ayat yang dibaca dengan hati jauh lebih bermakna daripada seribu bacaan tanpa penghayatan.
Di dunia yang serba cepat seperti sekarang, mari kita luangkan waktu untuk meneladani kebiasaan indah Nabi ini, membaca Al-Qur’an dengan tartil, penuh rasa syukur, dan menjadikannya sahabat harian yang menenangkan jiwa.
Di OSB School, nilai-nilai inilah yang kami tanamkan sejak dini. Anak-anak tidak hanya diajarkan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, tapi juga mencintainya seperti Rasulullah mencintai kalam Allah,
Daftarkan buah hati ayah bunda ke OSB School sekarang dan bersama-sama kita tumbuhkan generasi yang berakhlak Qur’ani, cerdas, dan berjiwa pemimpin.
